MENGAPA KEMATIAN PADA BAYI KELINCI SERING TERJADI?
Saat memelihara kelinci tentunya senang apabila kelinci kita dapat berkembang biak dan menghasilkan anak-anak kelinci yang sehat dan lincah. Akan tetapi sering pula kita kehilangan anak kelinci satu ekor atau lebih secara tiba-tiba dengan berbagai alasan yang berkaitan dengan faktor peternakan, nutrisi dan lingkungan. Kebersihan dari kotak beranak pun penting untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, kotak beranak yang akan digunakan hedaknya didesinfeksi untuk mengurangi kontaminasi bakteri.
Induk kelinci hendaknya diobervasi secara rutin untuk memastikan ia makan dan minum serta tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Dan dilakukan pengecekan setiap hari secara teratur pada kotak beranak apakah kotor atau ada bayi yang mati. Yang tak kalah penting adalah perlindungan induk kelinci dan kotak beranaknya terhadap faktor lingkungan diantaranya akibat cuaca yang extreme atau predator yang akan menimbulkan stress. Berikut penyebab kematian yang sering terjadi pada bayi kelinci :
1. Penyakit Infeksius
Penyakit akibat infeksi bakteri adalah penyebab utama kematian pada bayi kelinci yang masih dalam kandungan. Bakteri penyebab infeksi ini antara lain Pasteurella multocida, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Clostridium perfringens. Pasteurella multocida dapat menyebabkan abortus, kematian pada saat dilahirkan dan kematian pada bayi kelinci yang masih dalam kandungan. Oleh sebab itu, kebersihan lingkungan sangat penting untuk diperhatikan dengan tidak ada feces maupun urin yang mengkontaminasi kotak beranak.
2. Kegagalan Induk Menyusui
Hal ini akan menyebabkan kematian pada bayi kelinci. Induk kelinci yang dapat memproduksi susu tetapi ia menderita penyakit seperti mastitis akan berdapak buruk bagi bayinya. Bayi kelinci tidak mendapatkan asupan nutrisi akan mengalami dehidrasi. Dan penting untuk diketahui bahwa induk kelinci menyusui anaknya hanya 1-2 kali sehari sehingga jika induk tidak berada didalam kotak beranak bukan berarti meninggalkan anaknya. Bayi kelinci juga harus diperiksa setiap hari, jika nutrisinya bagus maka kulitnya akan lembut dan perutnya bulat.
3. Naluri Induk
Beberapa induk memiliki naluri yang kurang sebagai induk. Naluri induk muncul dikarenakan hormon prolactin, oleh karena itu jika jumlah hormon prolactin yang rendah maka naluri yang muncul pun akan sedikit. Bahkan, tidak ada naluri untuk membuat sarang dalam kotak beranak, sehingga dapat digantikan dengan diambilkan dari bulu induknya atau diganti dengan kapas, tissue maupun kain yang lembut.
4. Nutrisi Induk
Kekurangan nutrisi pakan pada induk kelinci dapat menyebabkan gangguan laktasi dan bayi kelinci menjadi kurus. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kematian bayi kelinci pada saat didalam kandungan maupun pada saat melahirkan. Kekurangan vitamin E dapat diatasi dengan pemberian gandum atau tauge pada menu pakannya. Akan tetapi, produksi susu yang tinggi juga beresiko karena memungkinkan untuk pertumbuhan bakteri dalam tubuh bayi kelinci.
5. Lingkungan
Kematian bayi kelinci dapat juga disebabkan oleh lingkungan antara lain akibat predator misalnya tikus ataupun akibat cuaca yang suhunya dapat berubah secara mendadak sehingga induk dan bayi kelinci mudah stress dan sakit.