KELINCI KOK MUDAH MATI?
Pertanyaan ini sering kali terucap kepada kami dari penghobi kelinci yang saking kesalnya setiap memelihara kelinci selalu berujung pada kematian sehingga mereka kapok atau enggan kembali memelihara kelinci. Setelah kami mencari tahu sebabnya, barulah ada titik terangnya. Ternyata sebagian dari mereka membeli/adopsi anakan kelinci dari sebuah tempat dan rata-rata berusia 2 bulan menurut versi penjualnya.
Lantas muncul sebuah pertanyaan, sebesar apa sih usia 2 bulan yang dimaksud itu? Sembari mengobrol yang kebetulan pembicaraan ini berada di lokasi Rabbitry, kami mempersilakan pengunjung tersebut naik ke lantai 2 menuju apartemen kelinci kami. Baru saja melangkah masuk kedua orang tersebut kompak bersahut sambil menunjuk, sebesar ini Kelincinya. Ini kata penjualnya sudah 2 bulan. Mereka menunjuk 6 ekor anakan kelinci yang masih berada dalam satu kamar bersama Induknya. Dengan senyuman kami menjawab, ini masih 1 bulan Mas, lebih tepatnya 33 hari. Anakan ini masih butuh susu induknya dan tentunya dekat disisi induknya hingga usia 60 hari. Kemudian pada usia 50 hari pertama mulai kita pisah perlahan hingga usia 60 hari. Setelah itu siap untuk Mas dan Mbak adopsi.
Well, ini sebagian gambaran yang sering kami temui di realita lika liku perkelincian. Banyak oknum yang ingin mencari keuntungan dengan cepat dan besar namun ujung-ujungnya memanfaatkan ketidaktahuan pihak konsumen dan berbohong. Kejadian ini masih berhubungan dengan usia belum dengan Ras, jenis kelamin dan perawatan kelinci itu sendiri. Bukan ingin menakuti tapi ingin berbagi bahwa anggapan kelinci mudah mati itu tidaklah benar, jika memang kelinci mudah mati sudah seharusnya dia punah dari bumi ini.
Sebagai awal dan pemecah solusi masalah di atas, akan kami sertakan beberapa tips yang semoga memudahkan kawan-kawan dalam memelihara kelinci:
1. Jangan langsung percaya pada pedagang kelinci (terutama masalah usia kelinci) terlebih yang berjualan dipinggir jalan.
2. Pernyataan yang menyatakan kelinci tidak butuh minum dan cukup dari sayuran saja itu tidaklah benar, perlakuan itu menyiksa kelinci meski nanti berumur panjang. --> Kelinci butuh air minum untuk kelangsungan hidupnya dan menjaga agar metabolisme tubuh berjalan dengan normal.
3. Jangan langsung memutuskan untuk memelihara sepasang kelinci jika belum siap untuk memelihara kelinci. Mungkin saat ini baru 2 ekor, bagaimana jika sudah 5 atau 10 ekor sedang Anda tidak siap dengan itu?
4. Pastikan Anda sudah berjanji dengan diri sendiri siap merawat kelinci untuk minimal 10 tahun ke depan, bukan karena ikutan trend saja.
5. Konsultasikan dahulu kepada keluarga jika ingin memelihara hewan. Ini penting karena jika tidak setuju Anda akan kerepotan ke depannya.
6. Persiapkan Kandang dahulu, baru isi kandang (kelinci) meski kelinci akan di taruh di dalam rumah. Hal kecil lainya seperti tempat makan dan minum jangan sampai terlupakan.
7. Pola pemberian pakan. Pemberian pakan berupa wortel dan kangkung secara
terus menerus bukan hal yang baik karena belum memenuhi kebutuhan
nutrisi kelinci secara utuh. Saran kami gunakan Hay dan Pelet khusus Kelinci, bukan pelet Sapi, Ikan, atau Unggas.
8. Kelinci adalah hewan yang suka kebersihan. Jangan malas untuk membersihkan kandangnya. Pagi dan sore hari adalah waktu yang tepat.
9. Kebersihan pakan dan air yang diberikan juga harus diperhatikan untuk mencegah gangguan di pencernaan kelinci.
10. Meletakan kandang juga harus diperhatikan, hindari lokasi yang terik dan terlalu banyak hembusan angin kencang. Sebaiknya di lokasi yang teduh dan sejuk.
11. Cari informasi mengenai Dokter Hewan atau Klinik Hewan terdekat dengan lokasi tinggal Anda, sebagai upaya siaga jika Kelinci sakit.
12. Jangan menunda-nunda untuk konsultasi ke Dokter Hewan disaat kelinci sakit. Semakin menunda akan memperparah kondisi kelinci sehingga resiko kematian semakin besar.
13. Sangat tidak disarankan memberikan obat-obatan kepada kelinci dimana kita tidak mengetahui kegunaan dan takaran dari obat-obatan yang diberikan. Sebaiknya konsultasikan ke Dokter hewan.